Jurnal Riset Pangan (JRP) https://jurnal-riset-pangan.uho.ac.id/index.php/journal <div class="row"> <div class="col-12 col-sm-4 col-md-3 text-center mb-2"> <div class="pkpFormField__heading"><img src="https://jurnal-riset-pangan.uho.ac.id/public/site/images/adminjrisetpangan/1755589898.png" alt="" /><br /><span id="appearanceSetup-journalThumbnail-tooltip-en_US" class="-screenReader">A small logo or representation of the journal that can be used in lists of journals.</span></div> </div> <div class="col-12 col-sm-8 col-md-9" style="background-color: #fff7ee; vertical-align: top;"> <ul class="highlight" style="padding-left: 23px;"> <li>ISSN: <a title="ISSN ONLINE JAPIMAS" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220915231272052">2963-8836</a> (online)</li> <li>Acreditation : -</li> <li class="show">Journal title : <a href="https://japimas.uho.ac.id/index.php/journal">Jurnal Riset Pangan </a></li> <li class="show">Initials : JRP</li> <li class="show">Abbreviation : JRP</li> <li class="show">Editor-in-chief : RH Fitri Faradilla</li> <li>Publisher: Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Halu Oleo Kendari Indonesia</li> <li>Prefix: </li> <li>Frequency: 4 issues per year </li> </ul> <p>Indexed by <strong><a href="https://app.dimensions.ai/auth/base/landing?redirect=%2Fdiscover%2Fpublication%3Fsearch_mode%3Dcontent%26or_facet_source_title%3Djour.1422066">Dimensions</a> | <a href="https://scholar.google.com/citations?hl=en&amp;user=lSf6voIAAAAJ&amp;view_op=list_works&amp;gmla=AJsN-F7IMkIHvCUZEuJAVyVnRVxixOWlqDqKhPxbBZZmC1DiQjTq0MnAPr9B_7EP7656F_XSfNrwiDt8vseW4brbSlqi9LmjH-fzV67MP3zNMj7rU9sabpY">Google Scholar</a> | <a href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/41145">Garuda</a></strong></p> </div> </div> <p align="justify"><strong>Jurnal Riset Pangan (JRP)</strong> adalah publikasi open-access yang diterbitkan oleh Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, <a href="https://fp.uho.ac.id/">Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo</a>, Indonesia. JRP menyediakan media online untuk mempublikasikan artikel ilmiah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Ilmu dan Teknologi Pangan. Cakupan jurnal ini antara lain: Teknologi pengolahan pangan, kimia pangan, biokimia pangan, mikrobiologi pangan, pengembangan produk pangan dan keamanan pangan.</p> Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo en-US Jurnal Riset Pangan (JRP) 3026-7226 DAFTAR ISI https://jurnal-riset-pangan.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/134 <p>daftar isi</p> adminjrisetpangan adminjrisetpangan Copyright (c) 2025 Jurnal Riset Pangan (JRP) 2025-07-01 2025-07-01 3 2 ANALISIS ORGANOLEPTIK DAN SIFAT FISIK MINUMAN SEREAL SUSU BERBAHAN BAKU BERAS MERAH https://jurnal-riset-pangan.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/127 <p><strong>A</strong><strong>BSTRAK</strong></p> <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh formulasi beras merah terhadap karakteristik&nbsp;organoleptik,&nbsp;dan&nbsp;&nbsp;fisikokimia minuman sereal susu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan formulasi S<sub>0</sub> (beras merah 100 % : susu bubuk 0 %), S<sub>1</sub>(beras merah 95 % : susu bubuk 5 % ), S<sub>2</sub> (beras&nbsp;merah 90 % : susu bubuk 10 % ), S<sub>3</sub> (beras merah 85 % : susu bubuk 15 % ), S<sub>4</sub> ( beras merah 80 % :&nbsp; susu bubuk 20 % ), S<sub>5</sub> (beras merah 75 % : susu bubuk 25 % ).Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian organoleptik terpilih oleh panelis terhadap perlakuan S<sub>5</sub>(beras merah 75 % : susu bubuk 25 %) dengan nilai pada masing-masing parameter yaitu warna3,26% (agak suka), aroma3,53 %(suka), danrasa3,80 % (suka) &nbsp;Analisisfisiko meliputi kimia kadar air (76,01%)kadar abu (0,42%) kadar serat kasar (1,41%) kadar protein (6,19%) kadar lemak (2,38%) kelarutan air (92,58%).Berdasarkan standar mutu SNI, bahwa minuman sereal belum memenuhi standar mutu SNI untuk kadar air, kadar abu, protein, lemak, karbohidrat dan kadar serat.</p> Marlina Marlina Ansharullah Ansharullah Nur Asyik Copyright (c) 2025 Jurnal Riset Pangan (JRP) 2025-07-01 2025-07-01 3 2 10.63071/jrp.v3i2.127 KARAKTERISASI SIFAT FISIKO KIMIA GULA MERAH AREN (Arenga pinnata Merr) YANG DIPRODUKSI DI DESA TETEWUA KECAMATAN DANGIA KABUPATEN KOLAKA TIMUR https://jurnal-riset-pangan.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/123 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sifat fisikokimia gula merah aren (<em>Arenga pinnata merr</em>) dengan menggunakan bahan pengawet yang berbeda pada saat penyadapan air nira aren yang diproduksi didesa Tetewua Kecamatan Dangia Kabupaten Kolaka Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan sehingga diperoleh 9 unit percobaan&nbsp; diikuti dengan uji DMRT pada tingkat 5%. Perlakuan yang digunakan adalah perbedaan bahan pengawet yaitu G1 (100 mL larutan kapur dan 100 mLlarutan kayu nangka), G2 (200 mL larutan kayu nangka) dan G3 (200 mL larutan kapur). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan G1 memiliki tingkat kesukaan yang beragam yaitu warna dengan nilai 4,17 (coklat kekuningan), aroma dengan nilai 4,06 (berbau khas karamel), rasa dengan nilai 4,37 (manis) namun terhadap tekstur panelis lebih menyukai perlakuan G3 dengan nilai 3,80 (agak keras). Kadar air, kadar abu, pH, sukrosa dan gula pereduksi gula merah aren memiliki nilai kimia tertinggi berturut-turut sebesar 12,04%, 4,69%, 6,14, 62,36%, 10,87%. Aktivitas antioksidan terbaik terdapat pada perlakuan G2 dengan nilai 198,10 ppm dan waktu larut terbaik terdapat pada perlakuan G3 yaitu 25 detik.Identifikasi nilai kecerahan warna perlakuan G1 memiliki nilai RGB = 114; 47; 0 , perlakuan G2 dengan nilai RGB = 78; 41; 0 dan perlakuan G3 dengan nilai RGB = 99; 48; 20.</p> Fitri Nur Asyik Muhammad Syukri Sadimantara Copyright (c) 2025 Jurnal Riset Pangan (JRP) 2025-07-01 2025-07-01 3 2 10.63071/jrp.v3i2.123 PENGARUH FORMULASI TEH HITAM (Camellia sinensis) DAN DAUN KIRINYUH (Chromolaena odorata) TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH KOMBUCHA https://jurnal-riset-pangan.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/132 <div><span lang="EN-US">Kombucha adalah minuman probiotik hasil fermentasi teh hitam dan gula yang dikenal memiliki manfaat kesehatan seperti antioksidan dan perbaikan mikroflora usus. Namun, aktivitas antioksidan kombucha dari teh hitam lebih rendah dibandingkan teh hijau karena kadar fenol dan flavonoidnya yang lebih rendah. Daun kirinyuh, tanaman liar kaya flavonoid dan fenol, berpotensi meningkatkan aktivitas antioksidan kombucha. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh formulasi teh hitam dan daun kirinyuh terhadap karakteristik organoleptik, kimia dan aktivitas antioksidan kombucha. Rancangan acak lengkap digunakan dengan lima perlakuan: K0 (100% teh hitam), K1 (95% teh hitam : 5% daun kirinyuh), K2 (90% : 10%), K3 (85% : 15%), dan K4 (80% : 20%). Data dianalisis menggunakan sidik ragam (<em>Analysis Of Varian</em>), jika berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji <em>Duncan’s Multiple Range Test</em> (DMRT) pada taraf kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan K1 berpengaruh sangat nyata terhadap karakteristik organoleptik teh kombucha. Sehingga perlakuan terpilih terdapat pada perlakuan K1(95% teh hitam : 5 % teh daun kirinyuh) yang memiliki rerata penilaian hedonik dari segi warna sebesar&nbsp; 4,20, aroma sebesar 3,83, rasa sebesar 4,07 dan <em>overall</em> sebesar3,80. Sedangkan rerata penilaian deskriptif dari segi warna sebesar 2,23, aroma sebesar 3,17 dan rasa sebesar 3,37. Hasil aktivitas antioksidan K1 meningkat dengan nilai IC50 1.522,3 ppm sebelum fermentasi menjadi 1.247 ppm setelah fermentasi, lebih baik dibandingkan kontrol (K0) yang memiliki nilai IC50 1.676,5 ppm sebelum fermentasi dan setelah fermentasi 1.653,8 ppm. Penambahan daun kirinyuh terbukti meningkatkan mutu dan potensi kesehatan teh kombucha.</span></div> Nabila Saskia Arham Ansharullah Ansharullah Mariani L Copyright (c) 2025 Jurnal Riset Pangan (JRP) 2025-07-01 2025-07-01 3 2 10.63071/jrp.v3i2.132 TEKNOLOGI PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK PADAT PADA BUDIDAYA TANAMAN TERUNG UNGU DI LAHAN MARGINAL UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PANGAN https://jurnal-riset-pangan.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/121 <p><span style="font-weight: 400;">Peran teknologi dalam pemanfaatan limbah organik menjadi pupuk organik padat (POP) diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman dalam menghadapi krisis pangan dan perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan dan produksi tanaman terung ungu (</span><em><span style="font-weight: 400;">Solamum melongena</span></em><span style="font-weight: 400;"> L.) terhadap pemberian pupuk kandang ayam. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan pupuk kandang ayam yang terdiri dari 4 taraf yaitu:&nbsp; 0 t ha</span><span style="font-weight: 400;">-1</span><span style="font-weight: 400;"> (A0), 15 t ha</span><span style="font-weight: 400;">-1</span><span style="font-weight: 400;"> (A1), 30 t ha</span><span style="font-weight: 400;">-1</span><span style="font-weight: 400;"> (A2) dan 45 t ha</span><span style="font-weight: 400;">-1</span><span style="font-weight: 400;"> (A3). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 12 unit percobaan, setiap unit percobaan terdiri dari 5 tanaman. Variabel pengamatan yaitu: tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter batang (mm), umur berbunga (hari), diameter buah (cm), panjang buah (cm), jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman (g), produktivitas (t ha</span><span style="font-weight: 400;">-1</span><span style="font-weight: 400;">).&nbsp; Data hasil pengamatan dianalisis dengan Anova dan diuji lanjut dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk kandang ayam nyata meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman terung ungu.&nbsp; Perlakuan pupuk kandang ayam terbaik diperoleh pada dosis 45 t ha</span><span style="font-weight: 400;">-1</span><span style="font-weight: 400;"> (A3). </span></p> Robiatul Adawiyah Andi Nurmas Makmur Jaya Wa Lontomi Copyright (c) 2025 Jurnal Riset Pangan (JRP) 2025-07-01 2025-07-01 3 2 10.63071/jrp.v3i2.121 FORMULASI BUBUR BAYI INSTAN TEPUNG BERAS MERAH SUBSTITUSI TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) DENGAN FLAVOR ALAMI PISANG AMBON SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) https://jurnal-riset-pangan.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/130 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi beras merah dan tepung daun kelor (<em>Moringa oleifera</em>) dengan flavor alami pisang ambon terhadap nilai organoleptik, nilai gizi dan sifat fisik makanan pendamping ASI. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 pelakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali yaitu F0 (100% tepung beras merah), F1 (tepung beras merah 95% : tepung daun kelor 5% : tepung pisang ambon 5%), F2 (tepung beras merah 80% : tepung daun kelor 5% : tepung pisang ambon 15%),&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; F3 (tepung beras merah 70% : tepung daun kelor 5% : tepung pisang ambon 25% dan F4 (tepung beras merah 60% : tepung daun kelor 5% : tepung pisang ambon 35%). Data dianalisis menggunakan <em>Analysis of Varian </em>(ANOVA) dan jika berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji <em>Duncan’s Multiple Range Test </em>(DMRT) dengan taraf kepercayaan 95%&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; (α = 0,05). Hasil penilaian menunjukkan bahwa perlakuan terpilih pada perlakuan F4 dengan rerata organoleptik hedonik warna 3.93 (suka), aroma 3.77 (suka), rasa 3.10 (agak suka), tekstur 3.80 (suka), organoleptik deskriptif 3.77 (berwarna hijau kekuningan), 3.80 (tidak beraroma kelor), 2.97 (rasa agak manis), 3.97 (tekstur yang lembut), kadar air 3.32%, kadar abu 2.71%, kadar protein 5.66%, kadar lemak 10.88%, kadar karbohidrat 77.43%, serat kasar 3.61%, zat besi 1.762%, densitas kamba 0.56 g/ml, <em>wettability </em>51.6 detik dan uji seduh 70 ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kadar air, kadar abu, kadar lemak dan kadar serat kasar sesuai dengan standar SNI No. 01-7111.1-2005, namun kadar protein dan zat besi (Fe) tidak sesuai dengan standar SNI dan untuk nilai densitas kamba, <em>wettability</em> serta uji seduh lebih baik dari bubur bayi komersil.</p> Sarlin Iju Sarinah Sarinah Sri Rejeki Copyright (c) 2025 Jurnal Riset Pangan (JRP) 2025-07-01 2025-07-01 3 2 10.63071/jrp.v3i2.130 PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L) DAN LAMA PENGUKUSAN TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN NILAI GIZI FLAKES UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L. Poiret) https://jurnal-riset-pangan.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/119 <p><span style="font-weight: 400;">Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi substitusi tepung kacang hijau dan lama pengukusan terhadap sifat organoleptik dan nilai gizi </span><em><span style="font-weight: 400;">flakes</span></em><span style="font-weight: 400;"> ubi jalar ungu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama adalah formulasi tepung ubi jalar ungu dan tepung kacang hijau yaitu B1 (90% : 10%), B2 (80%:20%), dan&nbsp; B3 ( 70%:30%). Faktor kedua adalah lama pengukusan yaitu L1 (5 menit), L2 (10 menit ) dan L3 (15 menit ). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA (</span><em><span style="font-weight: 400;">Analysis of Variance</span></em><span style="font-weight: 400;">)</span> <span style="font-weight: 400;">dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT (</span><em><span style="font-weight: 400;">Duncan’s Multiple Range Test</span></em><span style="font-weight: 400;">). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian organoleptik </span><em><span style="font-weight: 400;">flakes</span></em><span style="font-weight: 400;"> ubi jalar ungu tertinggi terdapat pada perlakuan B2L1</span> <span style="font-weight: 400;">formulasi tepung ubi jalar ungu substitusi tepung kacang hijau( 80% : 20%) dan lama pengukusan (5 menit) dengan rerata kesukaan warna 4,07 (suka), aroma 3,83 (suka), tekstur 3,60 (suka), rasa 3,93 (suka), kadar air 4,87 (%), kadar abu 1,72 (%), kadar protein 5,47 (%), kadar lemak 0,73 (%), kadar serat kasar 5,05 (%), kadar karbohidrat 87,21 (%) dan aktivitas antioksidan 38,483 ppm.</span></p> Amnia Ansharullah Mariani L Copyright (c) 2025 Jurnal Riset Pangan (JRP) 2025-07-01 2025-07-01 3 2 10.63071/jrp.v3i2.119 PENGARUH SUBSTITUSI LABU KUNING (Cucurbita moschata) TERHADAP KARAKTERISTIK SENSORI, KANDUNGAN β-KAROTEN DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SELAI BUAH KELAPA (Cocos nucifera L) https://jurnal-riset-pangan.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/128 <div><span lang="EN-US">Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi labu kuning terhadap karakteristik sensori, kandungan β-karoten dan aktivitas antioksidan selai buah kelapa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 6 perlakuan yaitu: S0 (buah kelapa 100 % : labu kuning 0 %), S1 (buah kelapa 90 % : labu kuning 10 %), S2 (buah kelapa 80 % : labu kuning 20 %), S3 (buah kelapa 70 % : labu kuning 30 %), S4 (buah kelapa 60 % : labu kuning 40 %), dan S5 (buah kelapa 50 % : labu kuning 50 %). Data hasil penilaian dianalisis secara statistik menggunakan <em>Analysis of </em></span><em><span lang="IN">Variance</span></em><span lang="EN-US">(ANOVA)</span><span lang="IN">, hasil analisis&nbsp;</span><span lang="EN-US">berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan, dilanjutkan dengan uji <em>Duncan<sup>’</sup>s Multiple Range Test </em>(DMRT) pada taraf kepercayaan 95% (α=0,05).</span></div> <div><span lang="EN-US"> Hasil penelitian menunjukan bahwa tingka</span><span lang="IN">t&nbsp;</span>kesukaan panelis terbaik terhadap penilaian organoleptik yaitu pada perlakuan S5&nbsp;<span lang="EN-US">(buah kelapa 50 % : labu kuning 50 %)dengan&nbsp;</span><span lang="EN-US">rerata&nbsp;</span><span lang="EN-US">penilaian&nbsp;</span><span lang="EN-US">organoleptik&nbsp;</span><span lang="EN-US">t</span><span lang="EN-US">er</span><span lang="EN-US">h</span><span lang="EN-US">a</span><span lang="EN-US">dap warna&nbsp;</span><span lang="EN-US">sebesar&nbsp;</span><span lang="EN-US">4</span><span lang="EN-US">,81 (sangat suka), aroma&nbsp;</span><span lang="EN-US">3,52 (suka), rasa 4,30 (suka) dan tekstur </span><span lang="IN">4,32&nbsp;</span><span lang="EN-US">(</span><span lang="EN-US">s</span><span lang="EN-US">uka). Nilai kimia dari selai buah kelapa terpilih meliputi: total padatan terlarut 66,16 % Brix, kandungan Glukosa 65,73 %, kandunga</span><span lang="IN">n&nbsp;</span>β-karoten 156,42 IU/100 g, dan aktivitas antioksidan diperoleh nilai&nbsp;<span lang="EN-US">IC<sub>50&nbsp;</sub></span><span lang="EN-US">yaitu </span><span lang="EN-US">sebesar 235,554 ppm (</span><span lang="IN">kategori </span><span lang="EN-US">lemah)</span><span lang="IN">.&nbsp;</span><span lang="EN-US">Total padatan terlarut, dan kadar glukosa salai buah kelapa terpilih telah sesuai SNI 01-3746-2008.</span></div> Rizal Sidik Tamrin Tamrin Muhammad Syukri Sadimantara Wahid Wirawan Copyright (c) 2025 Jurnal Riset Pangan (JRP) 2025-07-01 2025-07-01 3 2 10.63071/jrp.v3i2.128 PENGARUH VARIASI SUHU PASTEURISASI SELAI BUAH PEPAYA CALIFORNIA (Carica papaya L.) TERHADAP KANDUNGAN VITAMIN C DAN KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK SELAMA PENYIMPANAN https://jurnal-riset-pangan.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/117 <p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh variasi suhu pasteurisasi terhadap mutu selai pepaya California selama penyimpanan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) yang terdiri dari dua faktor, yaitu suhu pasteurisasi dan lama penyimpanan, serta satu perlakuan kontrol tanpa pasteurisasi. Faktor pertama adalah suhu pasteurisasi (P) yang terdiri atas empat taraf: P1 = tanpa pasteurisasi, P2 = 70 °C, P3 = 80 °C, dan P4 = 90 °C. Faktor kedua adalah lama penyimpanan (C) yang terdiri atas empat taraf: C1 = 0 hari, C2 = 5 hari, C3 = 10 hari, dan C4 = 15 hari. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Ragam (ANOVA), dan apabila nilai F hitung lebih besar dari F tabel, dilanjutkan dengan </span><em><span style="font-weight: 400;">Duncan’s multiple range test </span></em><span style="font-weight: 400;">(DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pasteurisasi dan lama penyimpanan tidak mempengaruhi secara nyata sifat organoleptik hedonik dan deskriptif warna, aroma, dan rasa. Namun, parameter tekstur hedonik dan daya oles secara deskriptif dipengaruhi secara signifikan oleh lama penyimpanan. Total padatan terlarut mengalami penurunan seiring waktu penyimpanan, dengan nilai tertinggi sebesar 52 °Brix pada hari ke-0 dan terendah sebesar 43 °Brix pada hari ke-15. Pertumbuhan jamur mulai terdeteksi pada hari ke-15 penyimpanan. Nilai pH tidak mengalami perubahan signifikan selama penyimpanan, yaitu berkisar antara 3,94 hingga 4,06. Uji warna menunjukkan penurunan intensitas warna, di mana warna selai cenderung menjadi lebih gelap selama penyimpanan. Kandungan vitamin C juga mengalami penurunan selama penyimpanan, yaitu dari 57,30 ppm menjadi 26,89 ppm</span></p> Dwina Angelina Sipayung RH Fitri Faradilla Sri Rejeki Copyright (c) 2025 Jurnal Riset Pangan (JRP) 2025-07-01 2025-07-01 3 2 BEBERAPA METODE PEMBUATAN SERBUK MINUMAN INSTAN: STUDI PUSTAKA https://jurnal-riset-pangan.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/126 <p>Penulisan ini bertujuan untuk mengkaji metode yang sesuai dan memberikan informasi tentang pembuatan minuman instan serbuk pada bahan pangan. Minuman instan serbuk merupakan suatu alternatif yang baik untuk menghasilkan minuman menyehatkan dan praktis dalam penyajian serta memiliki daya simpan yang lama. Metode penulisan yang digunakan yakni metode kajian pustaka. Adapun metode yang dikaji dalam pembuatan minuman instan serbuk yakni metode <em>foam-mat drying</em> dan metode kristalisasi. Metode <em>Foam mat-drying </em>merupakan metode yang digunakan dalam pembuatan minuman instan serbuk yang melibatkan agen pembusa seperti tween 80. Sedangkan, metode kristalisasi merupakan suatu proses pemisahan atau pengalihan dari massa fase cair menjadi kristal padat murni dengan melibatkan gula pasir sebagai agen pengkristal. Berdasarkan hasil dan pembahasan metode yang sesuai dalam pembuatan minuman instan serbuk yakni metode <em>foam-mat drying. </em>Disimpulkan kondisi optimum lebih baik dengan metode <em>f</em><em>oam mat-drying</em> pada suhu&nbsp; &nbsp;63,75 <sup>o</sup>C dan agen pengikat 16,07 %.</p> La Remba Garuda Muh. Zakir Muzakkar Sri Rejeki Copyright (c) 2025 Jurnal Riset Pangan (JRP) 2025-07-01 2025-07-01 3 2 10.63071/jrp.v3i2.126 PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK TEPUNG NON-TERIGU DALAM KEMASAN MENGGUNAKAN METODE ASLT (Accelerated Shelf Life Testing): KAJIAN PUSTAKA https://jurnal-riset-pangan.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/133 <p><em>Review </em>ini bertujuan untuk mengetahui pendugaan umur simpan dengan metode ASLT (Accelerated shelf life testing) terhadap beberapa jenis tepung non-terigu seperti tepung jagung, granula ubi kayu, tepung pisang, tepung jamur tiram, tepung wikau maombo, tepung biji durian dan tepung santan kelapa yang&nbsp; disimpan dalam berbagai jenis kemasan. Hasil review ini menyatakan bahwa jenis tepung yang dikemas menggunakan kemasan PP memiliki umur simpan yang lebih lama dibandingkan dengan kemasan PE. Granula ubi kayu, tepung biji durian dan wikau maombo yang dikemas menggunakan kemasan PP memiliki umur simpan sebesar 693 hari, 536 hari dan 318 hari (PP 0,06)- 434 hari (PP 0,08). Sedangkan tepung jarum tiram putih, tepung pisang, dan tepung komposit yang dikemas menggunakan kemasan PE memiliki umur simpan sebesar 114 hari, 138 hari dan 154 hari. Umur simpan produk tepung non-terigu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis kemasan, suhu, RH (kelembaban) dan kadar air.</p> Wahab Imroni Sri Wahyuni R.H Fitri Faradilla Copyright (c) 2025 Jurnal Riset Pangan (JRP) 2025-07-01 2025-07-01 3 2 10.63071/jrp.v3i2.133 PENGARUH PENAMBAHAN CMC (Carboxymethil cellulose) DAN ASAM SITRAT TERHADAP KUALITAS CITA RASA SIRUP BUAH NANAS (Ananas comosus L.) https://jurnal-riset-pangan.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/122 <p>Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengantisipasi krisis pangan dan perubahan iklim karena POC limbah batang<br>pisang mengandung bahan organik yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman, dan (2) bagaimana inovasi lokal dapat<br>diterapkan dalam pengembangan pupuk organik cair yang efektif. Penelitian ini dilaksanakan di Lab. Lapangan Kebun<br>Percobaan II dan Lab. Unit Agronomi Fakultas Pertanian UHO. Rancangan Penelitian yang digunakan adalah Rancangan<br>Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal, yaitu POC limbah batang pisang yang terdiri dari 4 taraf perlakuan: tanpa POC/0<br>mL L-1 air (P0), 250 mL L-1 air (P1), 500 mL L-1 air (P2) dan 750 mL L-1 air (P3) diulang 3 kali sehingga menghasilkan 12<br>unit percobaan setiap perlakuan terdiri dari 4 tanaman. Variabel diamati yaitu: tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun,<br>bobot kering tanaman, umur berbunga 50%, jumlah buah/polybag, berat basah buah dan produksi. Data hasil pengamatan<br>dianalisis dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa<br>POC batang pisang berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 14 HST, bobot kering tanaman dan berpengaruh<br>sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 28 HST, jumlah daun, luas daun masing-masing umur 14 dan 28 HST, umur<br>berbunga 50%, jumlah buah per polybag, berat segar buah dan produksi. Perlakuan POC limbah batang pisang 750 mL<br>L-1 air merupakan solusi terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman terong ungu</p> Erniati Ansharullah Sakir Copyright (c) 2025 Jurnal Riset Pangan (JRP) 2025-07-01 2025-07-01 3 2 10.63071/jrp.v3i2.122 PENGARUH SUBSTITUSI SERBUK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica) TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK, SIFAT KIMIA, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH HITAM (Camellia sinensis) https://jurnal-riset-pangan.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/131 <div><span lang="EN-US">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi serbuk daun beluntas terhadap karakteristik organoleptik, perubahan sifat kimia dan aktivitas antioksidan teh hitam. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu B0 (0% serbuk daun beluntas), B1(25% serbuk daun beluntas), B2 (50% serbuk daun beluntas), B3 (75% serbuk daun beluntas), dan B4 (100% serbuk daun beluntas). Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji DMRT 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panelis menyukai teh dengan perlakuan B1 dengan nilai rerata deskriptif warna 4,3 (coklat), aroma 4,37 (khas teh), rasa 3,63 (tidak sepat) hedonik warna 3,96 (suka), aroma 4,06 (suka), rasa 3,6 (suka), kadar air 6,11%, kadar abu 6,92%, kadar serat kasar 13,02&nbsp;</span><span lang="IN">%&nbsp;</span><span lang="EN-US">, aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 86,96 ppm (</span><span lang="IN">kategori </span><span lang="EN-US">kuat). </span><span lang="IN">Kadar air dan kadar serat kasar</span><span lang="EN-US">&nbsp; sesuai dengan&nbsp; </span><span lang="EN-ID">SNI 1902:2016</span></div> Tuti Hardianti Muh. Zakir Muzakkar Hermanto Hermanto Copyright (c) 2025 Jurnal Riset Pangan (JRP) 2025-07-01 2025-07-01 3 2 10.63071/jrp.v3i2.131 TEKNOLOGI PUPUK ORGANIK CAIR: SOLUSI INOVATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL PANEN TERONG UNGU (Solanum melongena L) https://jurnal-riset-pangan.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/120 <p>Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengantisipasi krisis pangan dan perubahan iklim karena POC limbah batang<br>pisang mengandung bahan organik yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman, dan (2) bagaimana inovasi lokal dapat<br>diterapkan dalam pengembangan pupuk organik cair yang efektif. Penelitian ini dilaksanakan di Lab. Lapangan Kebun<br>Percobaan II dan Lab. Unit Agronomi Fakultas Pertanian UHO. Rancangan Penelitian yang digunakan adalah Rancangan<br>Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal, yaitu POC limbah batang pisang yang terdiri dari 4 taraf perlakuan: tanpa POC/0<br>mL L-1 air (P0), 250 mL L-1 air (P1), 500 mL L-1 air (P2) dan 750 mL L-1 air (P3) diulang 3 kali sehingga menghasilkan 12<br>unit percobaan setiap perlakuan terdiri dari 4 tanaman. Variabel diamati yaitu: tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun,<br>bobot kering tanaman, umur berbunga 50%, jumlah buah/polybag, berat basah buah dan produksi. Data hasil pengamatan<br>dianalisis dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa<br>POC batang pisang berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 14 HST, bobot kering tanaman dan berpengaruh<br>sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 28 HST, jumlah daun, luas daun masing-masing umur 14 dan 28 HST, umur<br>berbunga 50%, jumlah buah per polybag, berat segar buah dan produksi. Perlakuan POC limbah batang pisang 750 mL<br>L-1 air merupakan solusi terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman terong ungu.</p> Andi Nurmas Robiatul Adawiyah Makmur Jaya Hendi Abdillah Badjo Copyright (c) 2025 Jurnal Riset Pangan (JRP) 2025-07-01 2025-07-01 3 2 10.63071/jrp.v3i2.120 PENGARUH PENAMBAHAN FILTRAT DAUN STEVIA (Stevia rebaudiana) TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK DAN KIMIA PADA PERMEN JELLY BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) https://jurnal-riset-pangan.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/129 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan filtrat daun stevia terhadap uji organoleptik dan kimia permen <em>jelly</em>buah naga merah. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan sebagai berikut: P0 (0 g filtrat daun stevia), P1 (10 g filtrat daun stevia), P2 (20 g filtrat daun stevia) dan P3 (30 g filtrat daun stevia). Data dianalisis menggunakan ANOVA (<em>Analysis of Varian</em>) dan dilanjutkan uji DMRT (<em>Duncan’s Multiple Range Test</em>) pada taraf kepercayaan 95% apabila F hitung lebih besar dari pada F tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panelis menyukai permen <em>jelly</em> pada perlakuan P2 dengan nilai rerata hedonik warna 4,03 (suka), aroma 4,47 (suka), rasa 4,10 (suka), tekstur 3,56 (suka), kadar air 20%, kadar abu 0,54%, kadar vitamin C 0,35% dan aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 624,70 ppm. Kadar air dan kadar abu sesuai dengan&nbsp; SNI (Standar Nasional Indonesia) 3547.02-2008.</p> Rahmaniar Nur Syahib Hermanto Hermanto Sakir Sakir Copyright (c) 2025 Jurnal Riset Pangan (JRP) 2025-07-01 2025-07-01 3 2 10.63071/jrp.v3i2.129 POTENSI PENGEMBANGAN MINUMAN HERBAL FUNGSIONAL BERBAHAN BAKU KAKAO (Theobroma cacao L.) DAN PASAK BUMI (Eurycoma longifolia Jack): STUDI PUSTAKA https://jurnal-riset-pangan.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/118 <p><em><span style="font-weight: 400;">Review</span></em><span style="font-weight: 400;"> ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan tantangan pengembangan minuman&nbsp; herbal fungsional berbahan baku buah kakao dan juga pasak bumi. Proses pengembangan buah kakao dan pasak bumi menjadi minuman herbal fungsional dilakukan selain untuk mengetahui komposisi kedua tembuhan tersebut, dengan adanya pengembangan ini dapat pula menambah nilai inovasi dalam bentuk diversifikasi bahan pangan yang memiliki prospek manfaat untuk kesehatan yang baik. Pembuatan minuman fungsional ini dilakukan dengan menggunakan metode </span><em><span style="font-weight: 400;">Wettability</span></em><span style="font-weight: 400;"> atau biasa dikenal dengan istilah pembasahan permukaan bahan (bubuk kakao dan ekstrak pasak bumi) dengan menggunakan air hangat. Pada prosesnya metode </span><em><span style="font-weight: 400;">Wettability </span></em><span style="font-weight: 400;">terdapat empat fase, yaitu Pembasahan (</span><em><span style="font-weight: 400;">wetting</span></em><span style="font-weight: 400;">), tenggelam (</span><em><span style="font-weight: 400;">submerging</span></em><span style="font-weight: 400;">), terdispersi (</span><em><span style="font-weight: 400;">dispersing</span></em><span style="font-weight: 400;">), dan pelarutan (</span><em><span style="font-weight: 400;">dissolving</span></em><span style="font-weight: 400;">). Hasil </span><em><span style="font-weight: 400;">review </span></em><span style="font-weight: 400;">menunjukan bahwa berdasarkan komposisi kimia dari buah kakao dan pasak bumi, ternyata sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi minuman herbal fungsional. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam pengembangan minuman herbal fungsional ini adalah adanya cita rasa pahit yang timbul yang dihasilkan oleh senyawa-senyawa buah kakao dan juga pasak bumi, sehingga disarankan dalam preparasi produk diperlukan adanya penambahan rasa manis sebagai penyeimbang dari rasa pahit yang dihasilkan.</span></p> Affan Aditra Samsu Tamrin Hermanto Copyright (c) 2025 Jurnal Riset Pangan (JRP) 2025-07-01 2025-07-01 3 2